Tujuan dan Sasaran
1. Identifikasi Fungsi-Fungsi Sasaran
- Aspek Peningkatan Manajemen Sekolah
-
-
- Perbaikan sistem dan tata kerja untuk meningkatkan kinerja guru dan pegawai.
- Pemberdayaan institusi yang ada di sekolah guna meningkatkan iman, ilmu dan amal
- Optimalisasi sumber daya yang ada di sekolah guna meningkatkan prestasi
- Pengembangan sekolah sebagai pusat kebudayaan, pembaharuan dan perubahan
-
- Aspek Pengembangan Kurikulum dan Sistem Pengujian
-
-
- Pemberdayaan diklat/ penataran/ MGMP
- Mengikutsertakan guru dalam kegiatan MGMP, seminar dan penataran-penataran
- Penambahan dan pengadaan fasilitas sumber belajar yang memiliki relevansi dengan peningkatan mutu pembelajaran
- Memadukan konsep IMTAQ dalam proses pembelajaran
- Meningkatkan mutu kegiatan belajar mengajar melalui penerapan hasil diklat/ penerapan dalam PBM secara tepat guna dan berhasil guna
- Meningkatkan kemampuan personil untuk peningkatan tertib administrasi sekolah mulai dari penyusunan program, pelaksanaan dan evaluasi program
- Meningkatkan hasil Prestasi belajar Peserta Didik / kualitas lulusan dengan meningkatkan nilai akhir ujian
- Bimbingan bagi peserta didik yang akan melanjutkan ke Perguruan tinggi
- Pelaksanaan Kurikulum 2004 yang berorientasi pada Program Kurikulum berbasis Kompetensi serta pelaksanaan kurikulum 2013 yang berorientasi scientific
- Meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris dan komputer Peserta Didik SMA Negeri 105 Jakarta
-
- Aspek Pembinaan Kesiswaan
-
-
- Meningkatkan kehidupan akademis di sekolah yang penuh dengan keimanan dan ketaqwaan
- Memasyarakatkan tata tertib peserta didik sebagai ketentuan yana mengatur hal-hal yang boleh dilakukan dan hal-hal yang dilarang serta sanksi yang dikenakan apabila melakukan pelanggaran
- Mengintensifkan pembinaan kesiswaan
- Meningkatkan budaya tertib, budaya bersih dan budaya belajar dikalangan Peserta Didik dan guru
- Meningkatkan prestasi kesenian dan olah raga
-
- Aspek Pengembangan Fasilitas / Prasarana Sarana
-
-
- Pemeliharaan fasilitas prasarana dan sarana sekolah
- Penambahan ruang belajar
- Efektifitas dan efesiensi penggunaan fasilitas prasarana dan sarana sekolah
- Pengembangan fasilitas sekolah guna menunjang peningkatan mutu
- Penataan lingkungan guna penciptaan suasana belajar yang tenang, nyaman dan bersih
-
- Aspek Pengembangan Ketenagaan / Personalia
-
-
- Menampilkan sikap keteladanan guru guna meningkatkan disiplin sekolah
- Mengembangkan kreatifitas pendidik dan peserta didik guna mengembangkan inovasi
- Pembinaan secara teratur melalui kegiatan supervisi
- Memberikan kesempatan dan motivasi kepada tenaga kependidikan yang ingin melanjutkan pendidikan
- Menampilkan sikap keteladanan kepala sekolah, guru dan karyawan agar menjadi panutan Peserta Didik
- Meningkatkan kedisiplinan Peserta Didik dan Guru
-
2. Fungsi Faktor Internal Faktor Eksternal
- Fungsi Proses Belajar Mengajar
- Metode Pembelajaran
- Kemampuan guru
- Motivasi Peserta Didik dalam belajar
- Jumlah buku pegangan
- Waktu efektif
- Tingkat kehadiran guru di kelas
- Fungsi peningkatan mutu Proses Belajar Bengajar
-
-
- Peningkatan Mutu dan kualitas lulusan (output)
- Mengaktifkan MGMP Sekolah
- Menggunakan media pembelajaran
- Diversifikasi metode pembelajaran efektif
- Belajar tepat waktu
- Kondisi guru
- Pendidikan guru
- Kesetaraan Ijazah
- Kompetensi guru
- Masa bekerja
- Latar belakang Peserta Didik
- Motivasi orang tua
- Lingkungan
- Peningkatan profesionalisme
-
- Peningkatan Pembinaan Kesiswaan
-
- Peningkatan kehidupan akademis di sekolah yang penuh dengan keimanan dan ketaqwaan
- Pemasyarakatan tata tertib sekolah
- Peningkatan budaya tertib, budaya bersih dan budaya belajar
- Meningkatkan prestasi dan kegiatan ekstra kurikuler kesenian dan olah raga
-
- Peningkatan Prasarana dan Sarana Belajar
-
- Pemeliharaan fasilitas prasarana dan sarana sekolah yang sudah ada
- Efektiftas dan efesiensi penggunaan fasilitas prasarana dan sarana sekolah
- Penataan lingkungan
- Penambahan ruang belajar
- Peran serta orang tua siswa dalam pengadaan prasarana dan sarana sekolah
- Peran serta pemerintah pengadaan prasarana dan sarana sekolah Peran serta masyarakat melalui dana BOP dalam mendukung pengadaan prasarana dan sarana sekolah
-
- Aspek Lainnya
-
- Peningkatan hubungan dengan masyarakat melalui pemberdayaan Wakil Bidang Humas
- Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berperan serta dalam pengembangan mutu SMA Negeri 105 Jakarta
- Turut serta dalam kegiatan – kegiatan kemasyarakatan di lingkungan sekitar
- Menjalin kerjasama dan hubungan yang harmonis dengan instansi terkait baik instansi vertikal maupun instansi koordinasi
-
3. Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai SMA Negeri 105 Jakarta tahun pelajaran 2018/2019 adalah :
- Seluruh warga sekolah mengimplementasikan nilai-nilai keagamaan dan sosial di lingkungan sekolah;
- Mempertahankan prosentase kelulusan 100%
- Jumlah peserta didik yang melanjutkan ke perguruan tinggi menjadi 90 %.
- Semua tenaga pendidik mengimplementasikan kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran ;
- Semua warga sekolah terlibat aktif dalam penumbuhan budaya literasi;
- Peserta didik dapat berprestasi dalam bidang lomba akademik (OSN, LDBI,LCC) di tingkat provinsi;
- Peserta didik dapat berprestasi dalam bidang lomba non akademik (O2SN,FLS2N) di tingkat provinsi;
- Seluruh Peserta didik dapat mengenali potensi dirinya melalui kegiatan ekstrakurikuler dan pengembangan diri
- Seluruh peserta didik mengikuti kegiatan pembiasaan yang diprogramkan sekolah.
- Semua informasi tentang sekolah dapat diakses seluruh warga sekolah dengan mudah.
- Menyediakan sarana prasarana pendidikan yang memadai.
- Seluruh pendidik dan tenaga kependidikan bekerja sesuai dengan tupoksinya.
- Semua warga sekolah mempunyai kepedulian terhadap kebersihan lingkungan sekolah
- IDENTIFIKASI TANTANGAN NYATA SEKOLAH
Tantangan yang dihadapi pada saat ini, era globalisasi dan era reformasi, sangat nyata sekali khususnya dalam dunia pendidikan. Guna mengantisipasi hal tersebut dan seiring dengan paradigma baru era otonomi daerah, desentralisasi di bidang pendidikan mulai dilaksanakan, bahkan dalam penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah telah diserahkan sampai ke tingkat sekolah melalui penerapan konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) sehingga peningkatan mutu merupakan tanggung jawab sepenuhnya seluruh komponen sekolah. Kebijakan pendidikan baik administratif maupun edukatif yang cenderung sentralistik membatasi ruang gerak pengembangan sekolah. Konsep manajemen Berbasis Sekolah adalah suatu perubahan paradigma peningkatan mutu melalui pemberian otonomi atau kemandirian kepada sekolah untuk mengambil keputusan partisipatif yang melibatkan seluruh warga sekolah sesuia dengan standar mutu pelayanan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah propinsi maupun Pemerintah Kota. Demikian pula dengan pengembangan kurikulum, tidak lagi merupakan Kurikulum yang telah jadi dalam bentuk Garis – garis Besar Program Pengajaran tetapi sekolah dapat mengembangkan kurikulum sendiri dengan menyusun silabus dan menetapkan standar penilaian dengan mengacu kepada kemampuan / kompetensi dasar pada setiap jenjang pendidikan yang telah ditetapkan dalam Kurikulum Nasional. Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) adalah model pengelolaan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu. Tidak hanya mutu lulusan yang diwujudkan dalam bentuk prestasi belajar, melainkan juga mutu pelayanan yang diberikan sekolah, mutu proses pembelajaran, mutu masukan dan lain-lain.
Oleh karena itu, Program Kerja Sekolah yang disusun telah berorientasi pada persiapan pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi dengan telah menyelenggarakan pelatihan di sekolah (In House Training), Memberikan kesempatan kepada guru untuk mengikuti seminar atau pelatihan di luar maupun studi banding ke sekolah yang telah menyelenggarakan Kurikulum Berbasis Komptensi.. Kegiatan – kegiatan tersebut dimaksudkan agar dalam pelaksanaan KBK, baik dalam penyusunan dan pengembangan silabus mata pelajaran dapat mengintegrasikan BBE Life skill (Pendidikan yang berbasis luas dan kecakapan hidup) dan imtak (Iman dan taqwa) sehingga dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran peserta didik. Segala bentuk persiapan menyangkut guru yang akan melaksanakan Kurikulum telah siap dengan segala perangkatnya mulai dari Silabus dan Sistem Penilaian, Pedoman Pengajaran dan Pembelajaran sampai ke tingkat persiapan secara fisik dan mental. Hal ini dilakukan karena Kurikulum 2013 yang berorientasi pada Kurikulum Berbasis Seintifik berbeda dengan Kurikulum 2004 Demikian pula dengan sarana dan prasarana sedang dibenahi dan dalam taraf penyelesaian. Segala Kekurangan dan Kelemahan mulai dibenahi .
Tantangan Nyata sekolah yang harus dihadapi yaitu :
- Peningkatan mutu kegiatan PBM yang efektif dan mencapai sasaran yang diharapkan sesuai dengan visi, misi dan Tujuan Sekolah Kegiatan PBM belum efektif dan belum mencapai sasaran dan target yang diharapkan
- Peningkatan kedisiplinan peserta didik dan guru Faktor eksternal dan internal dari peserta didik dan guru menghambat peningkatan kedisiplinan
- Peningkatan tertib administrasi sekolah, Kurangnya tingkat kesadaran dari warga sekolah dalam pelaksanaan tertib administrasi.
- Penataan lingkungan sekolah yang rapi, bersih dan teratur
- Kurangnya kesadaran dari warga sekolah untuk menjaga kebersihan dan kerapian
- Faktor lingkungan di sekitar sekolah yang tidak mendukung.
- Penambahan ruang belajar
- Kurang dukungan dana baik dari Pemerintah maupun peran serta sekolah
- Peningkatan hasil prestasi belajar dan mutu lulusan
- Belum meningkatnya motivasi belajar Peserta Didik
- Kurangnya kesadaran guru untuk meningkatkan kemampuan profesionalisme.
- Peningkatan Prestasi non akademis (Kesenian dan Olah raga) dan penggalian bakat dan potensi Peserta Didik
- Sarana dan prasarana pendukung sangat minim sekali
- Peranan BP / BK yang kurang dalam menggali bakat dan potensi Peserta Didik
- Peningkatan jumlah Peserta Didik / lulusan yang diterima di perguruan tinggi negeri
- Kurangnya motivasi peserta didik untuk melanjutkan ke Perguruan tinggi
- Jumlah Peserta Didik yang melanjutkan ke perguruan tinggi cenderung tidak ada peningkatan
- FAKTOR YANG MENIMBULKAN TANTANGAN NYATA DI SEKOLAH
- Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan
- Kekuatan / Potensi (Strenghts)
- Adanya dukungan pemerintah dalam mendayagunakan peraturan perundangan di bidang pendidikan.
- Adanya rincian yang jelas tugas dan fungsi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
- Adanya komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan
- Adanya program event kompetensi peserta didik baik daerah, regional maupun nasional
- Adanya lembaga-lembaga diklat
- Kekuatan / Potensi (Strenghts)
-
- Kelemahan / Kekurangan (Weakenesses)
- Masih rendahnya dedikasi sebagian guru terhadap tugasnya
- Terbatasnya prasarana dan sarana pendidikan yang ada
- Rendahnya motivasi belajar pada sebagian Peserta Didik
- Belum optimalnya peran stake holder dalam pelaksanaan perkembangan sekolah
- Kurang memahami kebijakan dari Dinas yang cepat dan kompleks
- Kelemahan / Kekurangan (Weakenesses)
-
- Peluang / Kesempatan (Opportunities)
- Dengan mendayagunakan peraturan perundangan di bidang pendidikan, pendidikan yang bermutu
- Adanya partisipasi masyarakat dibidang pendidikan sehingga tercipta suasana sekolah yang kondusif
- Adanya kemajuan dan perkembangan IPTEK khususnya dalam dunia pendidikan
- Mendayagunakan prasarana dan sarana yang ada dalam rangka pelayanan pendidikan yang bermutu
- Adanya kebijakan yang melatih kemandirian Peserta Didik
- Adanya penghargaan / beasiswa bagi Peserta Didik yang kurang mampu dan berprestasi
- Adanya kesempatan untuk bekerja sama dengan dunia usaha atau dunia industri
- Peluang / Kesempatan (Opportunities)
-
- Ancaman (Threats)
- Penyalahgunaan IPTEK
- Kurangnya dukungan masyarakat terhadap program sekolah
- Adanya kebijakan sistem pendidikan yang sering berubah
- Tidak tercapainya upaya mewujudkan kemandirian sekolah
- Ancaman (Threats)
- Efisiensi Peningkatan Manajemen Pendidikan
- Partisipasi masyarakat di bidang pendidikan masih rendah.
- Pemahaman MPMBS belum bisa di terima oleh masyarakat secara total.
- Perlu Penyusunan RKAS masing-masing Sekolah sebagai pedoman dalam peningkatan management mutu pendidikan.
- Perlu adanya Sistem Informasi Management yang memanfaatkan perkembangan IPTEK, seperti Internet, dsb.
- PERMASALAHAN DAN ALTERNATIF LANGKAH-LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
NO | PERMASALAHAN | ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH |
1 | Pengembangan silabus perlu dilakukan terus menerus oleh guru secara mandiri dan kelompok MGMP di sekolah untuk mencapai hasil belajar peserta didik yang optimal | Sekolah perlu melakukan pengembangan kurikulum berdasarkan prinsip pengembangan silabus mata pelajaran muatan lokal melalui informasi berbagai sumber dan media, handout dan lain-lain. Sekolah perlu melakukan pelatihan atau workshop demi pengembangan kurikulum, terlebih kurikulum 2013 yang setiap guru belum mengikuti workshop implentasi kurikulum 2013 |
2 | Kemampuan dalam Bidang ICT pada Tenaga Pendidik dan Kependidikan | Sekolah perlu mengadakan pelatihan atau workshop yang berkaitan dengan pengembangan kemampuan pendidik dan tenaga kependidikan sehingga dalam PBM, guru lebih inovatif dan menarik dalam menyampaikan materi kepada peserta didik, serta layanan yang diberikan kepada peserta didik lebih akurat dan cepat. |
3 | Brandwitch Jaringan Internet dan Jaringan Internet Setiap Ruang | Sekolah perlu menambah daya brandwitch jaringan internet yang telah ada yaitu 512Kb menjadi 3Mb sehingga daya kecepatan internet lebih cepat dan tidak terkesan lemot, hal ini terkait dengan adanya program yang dibuat Dinas Pendidikan yang berbasis online, dengan adanya penambahan daya internet ini akan mampu menkafer program yang ada serta lebih berdaya guna dalam PBM dan juga program informasi yang berbasis IT sehingga guru dapat mengembangkan bahan ajar mereka di kelas karena jaringan internet dapat diakses dengan baik dan cepat serta peserta didik dapat mencari literatur tugas yang diberikan guru kepada mereka |
4 | Nilai UN dan Hasil Belajar Peserta Didik | Sekolah mengadakan tutor sebaya dengan maksud pembelajaran dilakukan oleh teman sebaya. Hal ini teman yang bisa dalam materi tertentu membantu temannya yang masih mengalami kesulitan. Kegiatan dirasa lebih efektif karena yang memberikan bimbingan adalah teman-temannya sendiri sehingga peserta didik yang mengalami kesulitan akan lebih terbuka terhadap masalah materi yang belum mereka kuasai. Sekolah memfasilitasi lembaga pendidikan lain untuk memberikan bimbingan kepada peserta didik ataupun kepada orang tua dalam meningkatkan prestasi hasil belajar peserta didik. Sekolah melaksanakan program bimbingan khusus kepada Peserta Didik yang berprestasi dan yang mengalami kesulitan dalam belajar. Sekolah mengadakan Try Out bagi kelas XII jelang UN demi menambah keyakinan dan kemantapan mereka dalam menghadapi UN. Sekolah mengadakan program Training Motivasi bagi segenap Civitas Akademika SMA Negeri 105 Jakarta sehingga mereka akan lebih terpacu dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab mereka serta akan lebih terjalin hubungan yang harmonis diantara civitas akademika. |
5 | Kebersihan Lingkungan Sekolah | Sekolah perlu membuat program yang mampu memberikan kesadaran kepada segenap civitas akademika SMA Negeri 105 Jakarta pentingnya kebersihan. Program ini dilaksanakan dalam aksi Jumat Bersih, Lomba Kebersihan antarkelas serta budaya membuang sampah pada tempatnya. Dengan kesadaran yang ada akan tercipta lingkungan yang bersih, nyaman dan sehat. |
6 | Daya Apresiasi Seni | Sekolah perlu mengadakan kegiatan yang mampu menampung dan mengembangkan daya apresiasi seni bagi peserta didik. Sehingga peserta didik lebih percaya diri dan dapat mengembangkan potensi diri yang ada khususnya dalam bidang seni yang nantinya akan mampu membawa nama baik sekolah. |
7 | Budaya Gemar Membaca | Sekolah perlu memfasilitasi prasarana dan sarana yang ada dalam mendukung program ini terkait dalam penyediaan fasilitas tempat membaca, ruangan serta fasilitas yang lain khususnya jaringan internet, sehingga peserta didik dapat mengakses bahan-bahan yang diperlukan melalui internet terlebih dengan adanya program book internet yaitu buku yang disediakan di dunia maya sehingga peserta didik akan lebih mudah mengakses bahan yang diperlukan. |
8 | Maintenance | Sekolah perlu membuat program yang bertujuan untuk merawat dan memperbaiki prasana dan sarana yang ada baik yang berskala insidensial, rutin atau pun yang terencana (berkala) sehingga prasarana dan sarana dapat lebih terkontrol dan terdeteksi sejak dini bila ada kerusakan serta dapat segera ditangani sehingga akan mengurangi biaya serta prasana dan sarana dapat dipergunakan secara maksimal |
9 | Ruangan | Sekolah mengadakan pemberdayaan ruangan. Hal ini dilaksanakan mengingat ruangan yang ada jumlahnya terbatas terlebih ada ruangan yang sudah tidak layak dipergunakan secara penuh karena kondisinya rusak dan bahkan perlu adanya rehab total, maka dalam kegiatan dalam penggunaan ruangan hanya bisa dilaksanakan dalam jumlah yang tidak terbatas. Dengan kondisi yang demikian tentunya sangat mengganggu dalam KBM sehari-hari |
10 | Prasarana dan Sarana di Ruang Guru, Ruang Data dan Di Ruang Kelas | Sekolah mengadakan program kontroling setiap hari terhadap prasarana dan sarana yang ada baik di ruang guru maupun di ruang kelas sehingga sarana yang ada dapat difungsikan dan dipergunakan secara maksimal dan baik dalam kegiatan PBM maupun administrasi sehingga layanan kepada peserta didik maupun guru dapat maksimal |
11 | Pengembangan Potensi Diri Peserta Didik | Sekolah membuat program Ekstrakurikuler sehingga potensi Peserta Didik dapat berkembang dengan minat dan bakat mereka serta pengadaan pelatih yang sekiranya ektrakurikuler tertentu memerlukan pelatih khusus misalnya drumband sehingga prasarana dan sarana yang ada dapat berdaya guna dan dipergunakan dengan maksimal |
12 | Hubungan Masyarakat | Sekolah mengadakan kerja sama dengan steak holder yang lain dalam mengembangnkan potensi yang ada di SMA Negeri 105 Jakarta sehingga potensi yang ada dapat berkembang dengan baik serta program-program yang telah dibuat dapat berjalan sesuai rencana dan senantiasa menjalin kerjasama dengan warga lingkungan sekitar sehingga tercipta kondisi yang kondusif, nyaman, tenang dan aman. Sekolah memperbaiki website sekolah yang telah ada, sehingga informasi yang ada dapat diakses dengan mudah oleh selurug civiyas akademika, orang tua bahkan masyarakat lain yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai SMA Negeri 105 Jakarta. Sekolah membuat buku panduan sekolah yang diberikan kepada seluruh civitas akademika SMA Negeri 105 Jakarta dengan tujuan segala yang berkaitan dengan hak, kewajiban, tata tertib dan sanksi yang ada dapat lebih dipahami dengan baik. Sekolah membuat agenda rutin mengadakan pertemuan dengan orang tua Peserta Didik berkaitan dengan informasi terbaru atau hal-hal urgen yang harus segera diketahui oleh orang tua Peserta Didik. |
13 | Kepedulian Sosial dan Teman | Sekolah membuat program donor darah setiap tahun bagi civitas akademika yang telah memenuhi ketentuan untuk mendonorkan darahnya dengan maksud mereka akan lebih peduli dengan orang lain sehingga mereka akan lebih peduli terhadap sesama. Sekolah membuat program gerakan peduli sesama teman dalam hal ini bertujuan untuk memberikan penanaman nilai-nilai kemanusiaan kepada peserta didik yang dilanda musibah dapat merasakan yang teman mereka rasakan, dengan memberikan bantuan seikhlasnya. Sekolah membuat program santunan kepada kaum dhuafa dan anak yatim piatu di lingkungan sekitar ataupun panti-panti sosial. |
14 | Media Belajar (Buku) | Sekolah memfasilitasi pengadaan sarana yang berkaitan buku literatur bagi guru dan Peserta Didik sehingga wawasan guru dan Peserta Didik dapat lebih luas |