CIRACAS – Kegiatan hari pertama MPLS SMAN 105 Jakarta yang dilaksanakan pada hari Rabu, 12 Juli 2023 memberikan pemaparan antara lain adalah mengenai wawasan wiyata mandala, penguatan pendidikan karakter dan PHBS. Di bawah ini adalah deskripsi dari masing-masing paparan materi kegiatan hari pertama MPLS SMAN 105 Jakarta.
Wawasan Wiyata Mandala
Wawasan Wiyata Mandala adalah program yang bertujuan untuk mengenalkan lingkungan sekolah kepada siswa baru. Masa pengenalan lingkungan sekolah biasanya dilakukan sebelum tahun ajaran baru dimulai. Selama masa pengenalan lingkungan sekolah, siswa baru akan diberikan pemahaman tentang berbagai aspek yang terkait dengan sekolah, termasuk fasilitas sekolah, aturan-aturan yang berlaku, sistem pendidikan, kurikulum, dan kegiatan ekstrakurikuler yang ada.
Program Wawasan Wiyata Mandala juga mencakup kegiatan yang dirancang untuk memperkenalkan siswa baru dengan guru dan staf sekolah. Hal ini bertujuan untuk menciptakan hubungan yang baik antara siswa baru dan lingkungan sekolah, serta memberikan rasa nyaman dan dukungan dalam menghadapi tahun ajaran baru.
Masa pengenalan lingkungan sekolah biasanya berlangsung dalam beberapa hari, di mana siswa baru akan diajak untuk mengikuti kegiatan seperti tur sekolah, presentasi tentang sekolah, kegiatan sosialisasi, dan berbagai permainan atau kegiatan kelompok lainnya. Selain itu, siswa baru juga akan diberikan informasi tentang sumber daya yang tersedia di sekolah, seperti perpustakaan, laboratorium, ruang olahraga, dan fasilitas lainnya. Mereka juga akan diberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga kebersihan, keamanan, dan disiplin di lingkungan sekolah.
Pengertian Wawasan Wiyata Mandala
- Wawasan : Suatu pandangan atau sikap yang mendalam terhadap suatu hakikat.
- Wiyata : Pendidikan
- Mandala : Tempat atau lingkungan
- Wiyata mandala adalah sikap menghargai dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sekolah sebagai tempat menuntut ilmu pengetahuan.
Sekolah dan Fungsinya
Sekolah merupakan tempat penyelenggaraan PBM, menanamkan dan mengembangkan berbagai nilai, ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal tempat berlangsungnya PBM untuk membina dan mengembangkan:
- Ilmu pengetahuan dan teknologi
- Pandangan hidup/kepribadian
- Hubungan antara manusia dengan lingkungan atau manusia dengan Tuhannya
- Kemampuan berkarya.

Unsur-Unsur Wisata Mandala
- Sekolah merupakan lingkungan pendidikan
- Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh atas penyelenggaraan pendidikan dalam lingkungan sekolah.
- Antara guru dan orang tua siswa harus ada saling pengertian dan kerjasama erat untuk mengemban tugas pendidikan (hubungan yang serasi)
- Warga sekolah di dalam maupun di luar sekolah harus menjunjung tinggi martabat dan citra guru.
- Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya dan mendukung antarwarga.
Profil Pelajar Pancasila
- Beriman, Mertakwa kepada tuhan yang maha esa, dan berakhlak mulia
- Kreatif
- Gotong Royong
- Berkebhinekaan Global
- Bernalar Kritis
- Mandiri
Sekolah sebagai lingkungan pendidikan dan pembelajaran
Sekolah sebagai lingkungan pendidikan dan pembelajaran, maka…
- Sekolah mengemban misi pendidikan oleh karena itu sekolah tidak boleh digunakan untuk tujuan-tujuan lain diluar bidang pendidikan.
- Sekolah harus benar-benar menjadi ciri khas masyarakat belajar di dalamnya.
- Sekolah terus menerus menggali, mengenal, memahami, menyadari, menguasai, menghayati , dan menyampaikan nilai-nilai positif yang ada pada sekolah.
- Sekolah menjadi suri tauladan masyarakat sekitarnya karena misi pendidikannya itu.
Fungsi Sekolah
Fungsi sekolah adalah sebagai tempat masyarakat belajar karena memiliki aturan/tata
tertib kehidupan yang mengatur hubungan antara guru, pengelola pendidikan siswa dalam PBM untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dlam suasana yang dinamis.

Prinsip Sekolah
Sekolah sebagai Wivata Mandala selain harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya, juga harus mencegah masuknya faham sikap dan perbuatan yang secara sadar ataupun tidak dapat menimbulkan pertentangan antara sesama karena perbedaan suku, agama, asal/usul/keturunan, tingkat sosial ekonomi serta perbedaan paham politik. Sekolah tidak boleh hidup menyendiri melepaskan diri dari tantangan sosial budaya dalam masyarakat tempat sekolah itu berada. Sekolah juga menjadi suriteladan bagi kehidupan masyarakat sekitarnya, serta mampu mencegah masuknya sikap dan perbuatan yang akan menimbulkan pertentangan.
Penggunaan Sekolah
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang diperuntukan sebagai tempat proses kegiatan belajar mengajar, tidak diperbolehkan dijadikan sebagai tempat:
- Ajang promosi/penjualan produk-produk perniagaan yang tidak berhubungan dengan pendidikan.
- Sekolah merupakan lingkungan bebas rokok bagi semua pihak.
- Penyebaran aliran sesat atau penyebarluasan aliran agama tertentu yang bertentangan dengan undang-undang.
- Propaganda politik/kampanye.
- Shooting film dan atau sinetron tapa seijin Pemerintah Daerah.
- Kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan kerusakan, perpecahan, dan perselisihan, sehingga menjadikan suasana sekolah tidak kondusif.

Penataan Wiyata Mandala Dalam Upaya Ketahanan Sekolah
- Ketahanan sekolah lebih menitikberatkan pada upaya-upaya yang bersifat preventif.
- Meningkatkan koordinasi dan konsolidasai sesama warga sekolah untuk dapat mencegah sedini mungkin adanva kegiatan dan tindakan yang dapat mengganggu proses belajar mengajar.
- Melaksanakan tata tertib sekolah secara konsisten dan berkelaniutan
- Melakukan koordinasi dengan Komite sekolah dan pihak
- Keamanan setempat untuk terselenggaranya ketahanan sekolah.
Melalui program Wawasan Wiyata Mandala ini, diharapkan siswa baru dapat lebih memahami dan menghormati lingkungan sekolah, serta dapat beradaptasi dengan baik dalam lingkungan tersebut. Program ini juga bertujuan untuk mendorong partisipasi aktif siswa dalam kegiatan sekolah dan membangun rasa persatuan dan kebersamaan di antara siswa baru dan siswa yang sudah ada.
Penguatan Pendidikan Karakter
enguatan pendidikan karakter merupakan salah satu aspek penting dalam masa pengenalan lingkungan sekolah. Selama periode ini, siswa baru diberikan kesempatan untuk memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang nilai-nilai dan sikap yang diharapkan dalam lingkungan sekolah.

Pendidikan karakter melibatkan pengembangan sikap-sikap positif seperti integritas, disiplin, tanggung jawab, kerjasama, kejujuran, dan rasa peduli terhadap sesama. Selama masa pengenalan lingkungan sekolah, siswa baru akan diberikan pembelajaran dan pengalaman yang dirancang untuk memperkuat nilai-nilai ini.
Latar Belakang
- Kecenderungan Global
- Berlangsungnya revolusi digital
- Perubahan peradaban masyarakat
- Semakin tegasnya fenomena abad kreatif
- Urgensi Penguatan Pendidikan Karakter
- Pembanungan SDM sebagai fondasi pembangunan bangsa
- Generasi emas 2024 yang dibekali keterampilan abad 21
- Menghadapi kondisi degradasi moral,etika, dan budi pekerti
- Definisi PPK
Gerakan Pendidikan di sekolah untuk memprkuat karakter siswa melalui harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetik), olah piker (literasi), dan olah raga (kinestetik) dengan dukungan pelibatan public dan kerja sama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat yang merupakan bagian dari Gerakan nasional revolusi mental (GNRM).
Implementasi Konsep Penguatan Pendidikan Karakter
Adapun fokus penguatan pendidikan karakter adalah sebagai berikut:
Struktur Program
- Jenjang dan Kelas
- Ekosistem Sekolah
- Penguatan kapasitas guru
Struktur Kurikulum
- PPK melalui kegiatan Intra-kurikuler dan ko-kurikuler
- PPK melalui kegiatan Ekstra-kurikuler
- PPK melalui kegiatan non-kurikuler
Struktur Kegiatan
- Praktik Kegiatan Pembentukan Karakter di lingkungan sekolah berdasarkan 4 dimensi pengolahan karakter Ki Hadjar Dewantara (Olah pikir, Olah hati, Olah rasa/karsa, Olah raga)
Pendidikan Karakter Berbasis Kelas
- Integrasi dalam mata pelajaran
- Optimalisasi muatan lokal
- Manajemen kelas
Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Sekolah
- Pembiasaan nilai-nilai dalam keseharian sekolah
- Keteladanan pendidik
- Ekosistem sekolah
- Norma, peraturan, dan tradisi sekolah
Pendidikan Karakter Berbasis Masyarakat
- Orang tua
- Komite Sekolah
- Dunia usaha
- Akademisi, pegiat pendidikan
- Pelaku Seni & Budaya, Bahasa & Sastra
- Pemerintah & Pemda
Keluaran
Pembentukan individu yang memiliki karakter (Generasi Emas 2045) dengan dibekali keterampilan abad 21.
Hasil
Keterampilan abad 21 di mana menghasilkan:
- Olah pikir: Individu yang memiliki keunggulan akademis sebagai hasil pembelajaran dan pembelajar sepanjang hayat
- Olah hati: Individu yang memiliki kerohanian mendalam, beriman dan bertakwa
- Olah rasa dan karsa: Individu yang memiliki integritas moral, rasa berkesenian dan berkebudayaan
- Olah raga: Individu yang sehat dan mampu berpartisipasi aktif sebagai warga negara
Sistem Penguatan Pendidikan Karakter
Input>>Proses>>output
Input : Pengintegrasian Tri Pusat Pendidikan dengan Intrakurikuler, Ko-kurikuler, Ekstrakurikuler, dan Nonkurikuler di Sekolah.
- Intra-kurikuler:
Seluruh Mata Pelajaran. - Ko-Kurikuler:
Studi / kunjungan lapangan, karya wisata, sanggar seni, taman budaya, madrasah diniyyah, komunitas bahasa dan sastra. - Estra-Kurikuler:
Pramuka, Paskibraka, Palang Merah Remaja (PMR), Olah Raga, dsb - Non-Kurikuler:
Upacara bendera, Lagu Nasional/Daerah, Membaca Buku, Berdoa Bersama, Membersihkan Lingkungan, Latihan Memimpin di Kelas.

Dengan penguatan pendidikan karakter selama masa pengenalan lingkungan sekolah, diharapkan siswa baru dapat mengembangkan sikap positif, moral, dan etika yang kuat. Hal ini akan membantu mereka dalam menghadapi tantangan akademik dan kehidupan sehari-hari, serta membangun kepribadian yang baik dalam lingkungan sekolah dan masyarakat.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan hal penting yang juga ditekankan selama masa pengenalan lingkungan sekolah. Melalui program ini, siswa baru diberikan pemahaman dan kesadaran tentang pentingnya menjaga kebersihan diri, lingkungan, dan kesehatan secara keseluruhan. Adapun materi yang dipaparkan dalam penerapan perilaku hidup bersih dan sehat antara lain:
Latar Belakang
- Anak sekolah merupakan asset/modal utama;
- Fungsi sekolah selain tempat pembelajaran juga bisa menjadi ancaman penularan penyakit yang tidak dikelola dengan baik.

PHBS di Tatanan Sekolah
Sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah. Adapun beberapa hal yang menjadi praktik dari penerapan PHBS di tatanan sekolah antara lain:
- Edukasi tentang kebersihan pribadi: Siswa baru diberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga kebersihan pribadi, seperti mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, menjaga kebersihan rambut dan kuku, serta menjaga kesehatan gigi dan mulut.
- Pengenalan fasilitas sanitasi: Siswa baru diajak untuk mengenal fasilitas sanitasi yang ada di sekolah, seperti kamar mandi dan wastafel. Mereka diberikan informasi tentang cara menggunakan fasilitas tersebut dengan benar dan menjaga kebersihannya.
- Pembelajaran tentang pola makan sehat: Siswa baru diberikan pengetahuan tentang pola makan sehat, pentingnya mengonsumsi makanan bergizi, serta pentingnya menghindari makanan tidak sehat. Mereka juga dapat diajak untuk mengenal berbagai jenis makanan sehat dan pentingnya mengonsumsi buah-buahan dan sayuran.
- Olahraga dan kegiatan fisik: Selain mengedukasi tentang makanan sehat, siswa baru juga diajak untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan olahraga dan kegiatan fisik lainnya. Hal ini dapat membantu mereka memahami pentingnya menjaga tubuh agar tetap sehat dan bugar.
- Pengelolaan lingkungan yang bersih: Siswa baru diberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Mereka dapat diajak untuk berpartisipasi dalam kegiatan kebersihan, seperti membersihkan lingkungan sekolah, memilah sampah, dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Manfaat Penerapan PHBS Di Sekolah

Melalui penerapan perilaku hidup bersih dan sehat selama masa pengenalan lingkungan sekolah, diharapkan siswa baru dapat membentuk kebiasaan yang baik dan menjaga kesehatan mereka sendiri, lingkungan sekolah, serta berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih bagi semua. Dengan terciptanya lingkugan yang bersih dan sehat diharapkan dapat meningkatkan semangat proses belajar mengajar.
Demikianlah informasi mengenai kegiatan MPLS hari pertama SMAN 105 Jakarta tahun ajaran 2023/2024 yang dilaksanakan pada hari Rabu, 12 Juli 2023. (OSIS-MA)