CIPAYUNG – Sabtu 18 Maret 2023 Saka Wanabakti melaksanakan kegiatan Pendidikan dan Latihan Dasar (DIKLATSAR) yang berlangsung selama dua hari (18-19 Maret 2023). Kegiatan ini diikuti oleh para penegak dari seluruh Jakarta Timur yang berjumlah kurang lebih sebanyak 80 orang yang dipilih dari setiap sekolah yang terdapat di Jakarta Timur. Salah satu penegak dari pangkalan SMAN 105 Jakarta yang mengikuti Diklatsar ini adalah Richard William Simangunsong (XI-MIPA B). Pada kegiatan ini Richard diberikan kepercayaan menjadi sangker (sangga kerja) yang turut membantu panitia untuk melaksanakan acara Diklatsar ini. Acara Diklatsar Saka Wanabakti berlangsung meriah dengan dihadiri oleh pemateri yang ahli didalam bidangnya dan memiliki banyak pengalaman.
Di hari pertama peserta melaksanakan registrasi di Hutan Kota Munjul, Cipayung. Banyak peserta yang antusias dan sangat semangat mengikutinya. Dilanjut dengan upacara pembukaan yang dipimpin oleh wakil Pimpinan Satuan Pramuka (Pinsaka) Jakarta Timur selaku pamong Saka Wanabakti yakni Nita Susilawati.
Setelah apel, peserta dipersilahkan untuk membangun tenda setiap peserta berkelompok membangun tenda bersama kridanya. Wajah ceria terlihat disetiap senyuman peserta danjiwa tunas kelapa terus tumbuh di dalam hati mereka. Setelah tenda terpancang ditiup sang bayu peserta mengikuti materi PBB yang diberikan oleh satuan garnisun dari pihak TNI. Pembekalan ini berfungsi untuk mengajarkan kedisiplinan kepada para peserta. Di samping itu peserta juga mendapat ilmu tambahan tentang keterampilan baris-berbaris.
Setelah materi PBB diberikan, para peserta diberikan waktu untuk melaksanakan Ishoma. Setelah ishoma peserta diajak untuk mengikuti materi Reksa Wana yang dipimpin oleh Suyatno bersama tim. Pada kesempatan ini para peserta diberikan edukasi mengenai beberapa satwa yang telah dipersiapkan.

Kegiatan dihari pertama ditutup dengan kegiatan api unggun dan penampilan dari masing-masing krida. Adapun kegiatan api unggun ini juga diikuti dengan ucapan janji para peserta sebagai anggota Saka Wanabakti. Selain pengucapan janji, Peserta juga mengikuti materi renungan yang dibawa oleh Nita Susilawati selaku Pinsaka, meskipun waktu telah larut malam, namun antusiasme peserta tetap belum surut untuk mengikuti kegiatan ini. Dengan kegiatan ucap janji ini diharapkan para peserta menjadi anggota Saka Wanabakti yang berbakti kepada hutan serta rela dalam menolong sesama dan terus aktif di kesatuan Saka Wanabakti.
Pada hari minggu pagi peserta melaksanakan senam bersama agar para peserta kembali bersemangat untuk memulai harinya. Setelah senam peserta dipersilahkan untuk giat pribadi dan dilanjut dengan masak rimba dan sarapan pagi. Masak rimba ini merupakan festival kuliner makanan ala rimba di mana peserta memasak bahan makanan dengan alat yang sederhana. Setelah itu peserta diajak oleh Pamong Saka, Margadani dan Widodo untuk berjalan mengelilingi Hutan Kota Munjul. Di dalam perjalanan ini peserta banyak melihat hal-hal baru dan menambah pengetahuannya terhadap alam hijau. Sepulang dari berjalan peserta dipersilahkan untuk mengikuti kegiatan pengambilan badge krida. Perlu diketahui badge krida ini bukanlah untuk badge keahlian, tetapi hanya badge identitas untuk setiap peserta.
Peserta selanjutnya diajak masuk kedalam hutan dan berkumpul di satu gazebo disana pemateri yakni, Djalu sebagai perwakilan dari Kementerian Kehutanan memberikan materi tentang perlindungan hutan dan berbagi pengalamannya selama dinas menjadi agen di kehutanan. Banyak peserta yang tertarik dengan materi yang disampaikan ini. Peserta menjadi lebih mengetahui tentang undang-undang perlindungan hutan dan bagaimana cara merawat hutan.
Setelah materi peserta dipersilahkan untuk membongkar tenda dan bersiap untuk apel penutupan. Petugas apel dipilih dari peserta sehingga menambah pengalaman para peserta di bidang kepramukaan. Upacara penutupan ini dipimpin oleh Widodo dan diakhiri dengan sesi photo bersama. Dengan adanya kegiatan Diklatsar Saka Wanabakti ini diharapkan Pramuka sebagai pemuda dan penerus generasi bangsa dapat menjaga dan memahami arti penting kelestarian alam dan hutan bagi kehidupan di masa depan. Salam Pramuka! (RW & MA (ed.)