Latest Past Events

IHT – Refleksi Pembelajaran Kurikulum Merdeka

SMAN 105 Jakarta Jl. Usman No.5, Kelapa Dua Wetan, Ciracas., Jakarta Timur

IHT atau In-House Training merupakan pelatihan internal yang dirancang khusus untuk meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dalam memenuhi kebutuhan peserta didik, termasuk dalam hal ini mengenai refleksi pembelajaran kurikulum merdeka. Kegiatan ini sangat penting untuk memastikan semua tenaga pendidik dapat lebih memahami kebutuhan peserta didik. Tujuan Pelatihan: Meningkatkan kesadaran: Mendukung guru dalam memahami pentingnya refleksi dalam proses pembelajaran Kurikulum Merdeka. Memperdalam pemahaman: Membantu guru menggali lebih dalam konsep-konsep kunci dalam Kurikulum Merdeka, seperti profil pelajar Pancasila, pembelajaran berdiferensiasi, dan asesmen autentik. Mengembangkan keterampilan: Melatih guru dalam melakukan refleksi diri dan pembelajaran secara efektif. Membangun komunitas: Menciptakan ruang bagi guru untuk berbagi pengalaman, ide, dan tantangan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.

Kegiatan Bulan Bahasa SMAN 105 Jakarta

SMAN 105 Jakarta Jl. Usman No.5, Kelapa Dua Wetan, Ciracas., Jakarta Timur

Bulan Bahasa merupakan momen yang sangat tepat untuk menumbuhkan kecintaan siswa terhadap bahasa Indonesia, melestarikan budaya bangsa, dan meningkatkan kemampuan berbahasa. Kegiatan ini diisi dengan berbagai lomba dan acara menarik yang melibatkan seluruh siswa. Tujuan diadakannya kegiatan Bulan Bahasa antara lain; Meningkatkan kemampuan berbahasa Menumbuhkan rasa bangga terhadap bahasa Indonesia Mengembangkan kreativitas Melekatkan nilai-nilai kebangsaan Adapun kegiatan perlombaan yang dilaksanakan di SMAN 105 Jakarta antara lain; Lomba Debat Lomba Membaca Puisi Lomba Cepat Tepat

IHT – Pembelajaran Untuk Peserta Didik Berkebutuhan Khusus

SMAN 105 Jakarta Jl. Usman No.5, Kelapa Dua Wetan, Ciracas., Jakarta Timur

IHT atau In-House Training merupakan pelatihan internal yang dirancang khusus untuk meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dalam memenuhi kebutuhan peserta didik, termasuk peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK). Kegiatan ini sangat penting untuk memastikan semua siswa, terlepas dari perbedaannya, dapat mengakses pendidikan yang berkualitas dan bermakna. Tujuan IHT untuk PDBK Meningkatkan pemahaman: Mendalami karakteristik, potensi, dan tantangan yang dihadapi oleh PDBK. Mengembangkan keterampilan: Melatih guru dalam merancang pembelajaran yang inklusif, menggunakan berbagai metode dan media yang sesuai. Memperkaya pengetahuan: Memperbarui informasi mengenai kebijakan, regulasi, dan inovasi terbaru dalam pendidikan inklusif. Membangun jaringan: Menciptakan komunitas belajar di antara para guru untuk saling berbagi pengalaman dan solusi. Topik yang Umum Dibahas dalam IHT PDBK Konsep Dasar Pendidikan Inklusi: Memahami prinsip-prinsip dasar pendidikan inklusi, hak-hak PDBK, dan pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang inklusif. Identifikasi PDBK: Mengenali berbagai jenis PDBK, karakteristiknya, dan cara mengidentifikasi peserta didik yang membutuhkan dukungan tambahan. Aksesibilitas: Memastikan lingkungan belajar, kurikulum, dan penilaian dapat diakses oleh semua peserta didik, termasuk penggunaan teknologi assistive. Adaptasi Kurikulum: Merancang pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan individual peserta didik, termasuk modifikasi tugas, penggunaan bahasa yang sederhana, dan penyediaan waktu tambahan. Akomodasi: Memberikan berbagai bentuk akomodasi untuk mendukung peserta didik dalam proses pembelajaran, seperti penggunaan alat bantu, penyediaan tutor sebaya, atau pengaturan tempat duduk yang khusus. Kolaborasi dengan Orang Tua: Membangun hubungan yang kuat dengan orang tua untuk mendukung pembelajaran anak di rumah dan di sekolah. Penilaian: Mengembangkan instrumen penilaian yang valid dan reliabel untuk mengukur kemajuan belajar peserta didik. Manfaat IHT untuk PDBK Peningkatan kualitas pembelajaran: Guru menjadi lebih kompeten dalam memenuhi kebutuhan belajar peserta didik yang beragam. Perkembangan peserta didik: PDBK mendapatkan kesempatan untuk belajar dan berkembang secara optimal. Lingkungan sekolah yang inklusif: Terciptanya budaya sekolah yang menghargai perbedaan dan mendukung setiap siswa. Profesionalisme guru: Guru terus mengembangkan kompetensinya dan mengikuti perkembangan pendidikan. Dengan mengikuti IHT, diharapkan para guru dapat menjadi fasilitator yang efektif bagi PDBK, sehingga mereka dapat mencapai potensi terbaiknya.

Scroll to Top