Rangkaian Kegiatan MPLS SMAN 105 Jakarta Tahun Ajaran 2023/2024

CIRACAS – Kegiatan MPLS SMAN 105 Jakarta dilaksanakan pada hari Rabu sampai dengan Jum’at, 12-14 Juli 2023. Di bawah ini adalah deskripsi dari masing-masing paparan materi kegiatan MPLS SMAN 105 Jakarta.

Pembukaan MPLS

Kegiatan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) SMAN 105 Jakarta tahun ajaran 2023/2024 diawali dengan kegiatan pembukaan MPLS. Kegiatan pembukaan MPLS yang dilaksanakan pukul 06.35 ini dibuka secara langsung oleh Kepala SMAN 105 Jakarta, Sunar Wibawa dan dihadiri oleh dewan pendidik, tenaga pendidik, seluruh peserta didik kelas X, XI dan XII serta dihadiri pula oleh perwakilan orangtua peserta didik.

Pembukaan MPLS SMAN 105 Jakarta tahun 2023/2024, pihak sekolah berkomitmen untuk memberikan lingkungan yang aman, inklusif, dan mendukung untuk pertumbuhan dan perkembangan peserta didik. Kami percaya bahwa setiap peserta didik memiliki potensi yang luar biasa, dan kami akan berkolaborasi untuk membantu peserta didik memaksimalkan potensi dan mencapai keberhasilan dalam bidang akademik maupun non-akademik.

Di dalam pembukaan MPLS, Kepala SMAN 105 Jakarta  “Selamat datang di masa pengenalan lingkungan sekolah SMAN 105 Jakarta. Kami dengan senang hati menyambut kehadiran siswa baru kelas X, di SMAN 105 Jakarta. Perlu dipahami, masa pengenalan ini adalah waktu yang penting untuk mengenal lingkungan sekolah, guru, teman-teman sekelas, dan menciptakan ikatan yang kuat dalam komunitas sekolah. Hal ini sebagaimana dibentuknya bangsa Indonesia sebagai bangsa yang dibentuk, dibentuk oleh ikatan.”(12/7)

Selamat bergabung bagi peserta didik baru kelas X, Terima kasih atas kehadirannya dan selamat menikmati masa pengenalan lingkungan sekolah di SMAN 105 Jakarta!

Kegiatan Hari Pertama MPLS

Kegiatan hari pertama MPLS SMAN 105 Jakarta yang dilaksanakan pada hari Rabu, 12 Juli 2023 memberikan pemaparan antara lain adalah mengenai wawasan wiyata mandala, penguatan pendidikan karakter dan PHBS. Di bawah ini adalah deskripsi dari masing-masing paparan materi kegiatan hari pertama MPLS SMAN 105 Jakarta.

Wawasan Wiyata Mandala

Wawasan Wiyata Mandala adalah program yang bertujuan untuk mengenalkan lingkungan sekolah kepada siswa baru. Masa pengenalan lingkungan sekolah biasanya dilakukan sebelum tahun ajaran baru dimulai. Selama masa pengenalan lingkungan sekolah, siswa baru akan diberikan pemahaman tentang berbagai aspek yang terkait dengan sekolah, termasuk fasilitas sekolah, aturan-aturan yang berlaku, sistem pendidikan, kurikulum, dan kegiatan ekstrakurikuler yang ada.

Program Wawasan Wiyata Mandala juga mencakup kegiatan yang dirancang untuk memperkenalkan siswa baru dengan guru dan staf sekolah. Hal ini bertujuan untuk menciptakan hubungan yang baik antara siswa baru dan lingkungan sekolah, serta memberikan rasa nyaman dan dukungan dalam menghadapi tahun ajaran baru.

Masa pengenalan lingkungan sekolah biasanya berlangsung dalam beberapa hari, di mana siswa baru akan diajak untuk mengikuti kegiatan seperti tur sekolah, presentasi tentang sekolah, kegiatan sosialisasi, dan berbagai permainan atau kegiatan kelompok lainnya. Selain itu, siswa baru juga akan diberikan informasi tentang sumber daya yang tersedia di sekolah, seperti perpustakaan, laboratorium, ruang olahraga, dan fasilitas lainnya. Mereka juga akan diberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga kebersihan, keamanan, dan disiplin di lingkungan sekolah.

Pengertian Wawasan Wiyata Mandala

  • Wawasan : Suatu pandangan atau sikap yang mendalam terhadap suatu hakikat.
  • Wiyata : Pendidikan
  • Mandala : Tempat atau lingkungan
  • Wiyata mandala adalah sikap menghargai dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sekolah sebagai tempat menuntut ilmu pengetahuan.

Sekolah dan Fungsinya

Sekolah merupakan tempat penyelenggaraan PBM, menanamkan dan mengembangkan berbagai nilai, ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal tempat berlangsungnya PBM untuk membina dan mengembangkan:

  1. Ilmu pengetahuan dan teknologi
  2. Pandangan hidup/kepribadian
  3. Hubungan antara manusia dengan lingkungan atau manusia dengan Tuhannya
  4. Kemampuan berkarya.

Unsur-Unsur Wisata Mandala

  1. Sekolah merupakan lingkungan pendidikan
  2. Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh atas penyelenggaraan pendidikan dalam lingkungan sekolah.
  3. Antara guru dan orang tua siswa harus ada saling pengertian dan kerjasama erat untuk mengemban tugas pendidikan (hubungan yang serasi)
  4. Warga sekolah di dalam maupun di luar sekolah harus menjunjung tinggi martabat dan citra guru.
  5. Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya dan mendukung antarwarga.

Profil Pelajar Pancasila

  1. Beriman, Mertakwa kepada tuhan yang maha esa, dan berakhlak mulia
  2. Kreatif
  3. Gotong Royong
  4. Berkebhinekaan Global
  5. Bernalar Kritis
  6. Mandiri

Sekolah sebagai lingkungan pendidikan dan pembelajaran

Sekolah sebagai lingkungan pendidikan dan pembelajaran, maka…

  1. Sekolah mengemban misi pendidikan oleh karena itu sekolah tidak boleh digunakan untuk tujuan-tujuan lain diluar bidang pendidikan.
  2. Sekolah harus benar-benar menjadi ciri khas masyarakat belajar di dalamnya.
  3. Sekolah terus menerus menggali, mengenal, memahami, menyadari, menguasai, menghayati , dan menyampaikan nilai-nilai positif yang ada pada sekolah.
  4. Sekolah menjadi suri tauladan masyarakat sekitarnya karena misi pendidikannya itu.

Fungsi Sekolah

Fungsi sekolah adalah sebagai tempat masyarakat belajar karena memiliki aturan/tata
tertib kehidupan yang mengatur hubungan antara guru, pengelola pendidikan siswa dalam PBM untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dlam suasana yang dinamis.

Prinsip Sekolah

Sekolah sebagai Wivata Mandala selain harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya, juga harus mencegah masuknya faham sikap dan perbuatan yang secara sadar ataupun tidak dapat menimbulkan pertentangan antara sesama karena perbedaan suku, agama, asal/usul/keturunan, tingkat sosial ekonomi serta perbedaan paham politik. Sekolah tidak boleh hidup menyendiri melepaskan diri dari tantangan sosial budaya dalam masyarakat tempat sekolah itu berada. Sekolah juga menjadi suriteladan bagi kehidupan masyarakat sekitarnya, serta mampu mencegah masuknya sikap dan perbuatan yang akan menimbulkan pertentangan.

Penggunaan Sekolah

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang diperuntukan sebagai tempat proses kegiatan belajar mengajar, tidak diperbolehkan dijadikan sebagai tempat:

  1. Ajang promosi/penjualan produk-produk perniagaan yang tidak berhubungan dengan pendidikan.
  2. Sekolah merupakan lingkungan bebas rokok bagi semua pihak.
  3. Penyebaran aliran sesat atau penyebarluasan aliran agama tertentu yang bertentangan dengan undang-undang.
  4. Propaganda politik/kampanye.
  5. Shooting film dan atau sinetron tapa seijin Pemerintah Daerah.
  6. Kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan kerusakan, perpecahan, dan perselisihan, sehingga menjadikan suasana sekolah tidak kondusif.

Penataan Wiyata Mandala Dalam Upaya Ketahanan Sekolah

  1. Ketahanan sekolah lebih menitikberatkan pada upaya-upaya yang bersifat preventif.
  2. Meningkatkan koordinasi dan konsolidasai sesama warga sekolah untuk dapat mencegah sedini mungkin adanva kegiatan dan tindakan yang dapat mengganggu proses belajar mengajar.
  3. Melaksanakan tata tertib sekolah secara konsisten dan berkelaniutan
  4. Melakukan koordinasi dengan Komite sekolah dan pihak
  5. Keamanan setempat untuk terselenggaranya ketahanan sekolah.

Melalui program Wawasan Wiyata Mandala ini, diharapkan siswa baru dapat lebih memahami dan menghormati lingkungan sekolah, serta dapat beradaptasi dengan baik dalam lingkungan tersebut. Program ini juga bertujuan untuk mendorong partisipasi aktif siswa dalam kegiatan sekolah dan membangun rasa persatuan dan kebersamaan di antara siswa baru dan siswa yang sudah ada.

Penguatan Pendidikan Karakter

enguatan pendidikan karakter merupakan salah satu aspek penting dalam masa pengenalan lingkungan sekolah. Selama periode ini, siswa baru diberikan kesempatan untuk memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang nilai-nilai dan sikap yang diharapkan dalam lingkungan sekolah.

Pendidikan karakter melibatkan pengembangan sikap-sikap positif seperti integritas, disiplin, tanggung jawab, kerjasama, kejujuran, dan rasa peduli terhadap sesama. Selama masa pengenalan lingkungan sekolah, siswa baru akan diberikan pembelajaran dan pengalaman yang dirancang untuk memperkuat nilai-nilai ini.

Latar Belakang

  • Kecenderungan Global
  1. Berlangsungnya revolusi digital
  2. Perubahan peradaban masyarakat
  3. Semakin tegasnya fenomena abad kreatif
  • Urgensi Penguatan Pendidikan Karakter
  1. Pembanungan SDM sebagai fondasi pembangunan bangsa
  2. Generasi emas 2024 yang dibekali keterampilan abad 21
  3. Menghadapi kondisi degradasi moral,etika, dan budi pekerti
  • Definisi PPK
    Gerakan Pendidikan di sekolah untuk memprkuat karakter siswa melalui harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetik), olah piker (literasi), dan olah raga (kinestetik) dengan dukungan pelibatan public dan kerja sama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat yang merupakan bagian dari Gerakan nasional revolusi mental (GNRM).

Implementasi Konsep Penguatan Pendidikan Karakter

Adapun fokus penguatan pendidikan karakter adalah sebagai berikut:

Struktur Program

  • Jenjang dan Kelas
  • Ekosistem Sekolah
  • Penguatan kapasitas guru

Struktur Kurikulum

  • PPK melalui kegiatan Intra-kurikuler dan ko-kurikuler
  • PPK melalui kegiatan Ekstra-kurikuler
  • PPK melalui kegiatan non-kurikuler

Struktur Kegiatan

  • Praktik Kegiatan Pembentukan Karakter di lingkungan sekolah berdasarkan 4 dimensi pengolahan karakter Ki Hadjar Dewantara (Olah pikir, Olah hati, Olah rasa/karsa, Olah raga)
Pendidikan Karakter Berbasis Kelas
  • Integrasi dalam mata pelajaran
  • Optimalisasi muatan lokal
  • Manajemen kelas
Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Sekolah
  1. Pembiasaan nilai-nilai dalam keseharian sekolah
  2. Keteladanan pendidik
  3. Ekosistem sekolah
  4. Norma, peraturan, dan tradisi sekolah
Pendidikan Karakter Berbasis Masyarakat
  1. Orang tua
  2. Komite Sekolah
  3. Dunia usaha
  4. Akademisi, pegiat pendidikan
  5. Pelaku Seni & Budaya, Bahasa & Sastra
  6. Pemerintah & Pemda

Keluaran

Pembentukan individu yang memiliki karakter (Generasi Emas 2045) dengan dibekali keterampilan abad 21.

Hasil

Keterampilan abad 21 di mana menghasilkan:

  1. Olah pikir: Individu yang memiliki keunggulan akademis sebagai hasil pembelajaran dan pembelajar sepanjang hayat
  2. Olah hati: Individu yang memiliki kerohanian mendalam, beriman dan bertakwa
  3. Olah rasa dan karsa: Individu yang memiliki integritas moral, rasa berkesenian dan berkebudayaan
  4. Olah raga: Individu yang sehat dan mampu berpartisipasi aktif sebagai warga negara

Sistem Penguatan Pendidikan Karakter

Input>>Proses>>output
Input : Pengintegrasian Tri Pusat Pendidikan dengan Intrakurikuler, Ko-kurikuler, Ekstrakurikuler, dan Nonkurikuler di Sekolah.

  • Intra-kurikuler:
    Seluruh Mata Pelajaran.
  • Ko-Kurikuler:
    Studi / kunjungan lapangan, karya wisata, sanggar seni, taman budaya, madrasah diniyyah, komunitas bahasa dan sastra.
  • Estra-Kurikuler:
    Pramuka, Paskibraka, Palang Merah Remaja (PMR), Olah Raga, dsb
  • Non-Kurikuler:
    Upacara bendera, Lagu Nasional/Daerah, Membaca Buku, Berdoa Bersama, Membersihkan Lingkungan, Latihan Memimpin di Kelas.

Dengan penguatan pendidikan karakter selama masa pengenalan lingkungan sekolah, diharapkan siswa baru dapat mengembangkan sikap positif, moral, dan etika yang kuat. Hal ini akan membantu mereka dalam menghadapi tantangan akademik dan kehidupan sehari-hari, serta membangun kepribadian yang baik dalam lingkungan sekolah dan masyarakat.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan hal penting yang juga ditekankan selama masa pengenalan lingkungan sekolah. Melalui program ini, siswa baru diberikan pemahaman dan kesadaran tentang pentingnya menjaga kebersihan diri, lingkungan, dan kesehatan secara keseluruhan. Adapun materi yang dipaparkan dalam penerapan perilaku hidup bersih dan sehat antara lain:

Latar Belakang

  1. Anak sekolah merupakan asset/modal utama;
  2. Fungsi sekolah selain tempat pembelajaran juga bisa menjadi ancaman penularan penyakit yang tidak dikelola dengan baik.

PHBS di Tatanan Sekolah

Sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah. Adapun beberapa hal yang menjadi praktik dari penerapan PHBS di tatanan sekolah antara lain:

  1. Edukasi tentang kebersihan pribadi: Siswa baru diberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga kebersihan pribadi, seperti mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, menjaga kebersihan rambut dan kuku, serta menjaga kesehatan gigi dan mulut.
  2. Pengenalan fasilitas sanitasi: Siswa baru diajak untuk mengenal fasilitas sanitasi yang ada di sekolah, seperti kamar mandi dan wastafel. Mereka diberikan informasi tentang cara menggunakan fasilitas tersebut dengan benar dan menjaga kebersihannya.
  3. Pembelajaran tentang pola makan sehat: Siswa baru diberikan pengetahuan tentang pola makan sehat, pentingnya mengonsumsi makanan bergizi, serta pentingnya menghindari makanan tidak sehat. Mereka juga dapat diajak untuk mengenal berbagai jenis makanan sehat dan pentingnya mengonsumsi buah-buahan dan sayuran.
  4. Olahraga dan kegiatan fisik: Selain mengedukasi tentang makanan sehat, siswa baru juga diajak untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan olahraga dan kegiatan fisik lainnya. Hal ini dapat membantu mereka memahami pentingnya menjaga tubuh agar tetap sehat dan bugar.
  5. Pengelolaan lingkungan yang bersih: Siswa baru diberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Mereka dapat diajak untuk berpartisipasi dalam kegiatan kebersihan, seperti membersihkan lingkungan sekolah, memilah sampah, dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

Manfaat Penerapan PHBS Di Sekolah

Melalui penerapan perilaku hidup bersih dan sehat selama masa pengenalan lingkungan sekolah, diharapkan siswa baru dapat membentuk kebiasaan yang baik dan menjaga kesehatan mereka sendiri, lingkungan sekolah, serta berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih bagi semua. Dengan terciptanya lingkugan yang bersih dan sehat diharapkan dapat meningkatkan semangat proses belajar mengajar.

Demikianlah informasi mengenai kegiatan MPLS hari pertama SMAN 105 Jakarta tahun ajaran 2023/2024 yang dilaksanakan pada hari Rabu, 12 Juli 2023.

Kegiatan Hari Kedua MPLS

Kegiatan hari kedua MPLS SMAN 105 Jakarta yang dilaksanakan pada hari Kamis, 13 Juli 2023 memberikan pemaparan antara lain adalah mengenai pencegahan tawuran dan narkoba serta resikonya apabila terlibat, kepramukaan, tata tertib sekolah dan Pengenalan Kebudayaan Jakarta. Di bawah ini adalah deskripsi dari masing-masing paparan materi kegiatan hari kedua MPLS SMAN 105 Jakarta.

Pencegahan Tawuran Dan Narkoba Serta Resikonya

Pemaparan materi mengenai pencegahan tawuran dan narkoba serta resikonya apabila terlibat disampaikan langsung dari kepolisian Polsek Ciracas. Tawuran adalah kegiatan yang sangat merugikan dan memiliki dampak negatif yang serius; cedera fisik dan luka-luka, gangguan keamanan dan ketertiban umum, gangguan proses belajar-mengajar dan mengakibatkan pada konflik yang berkepanjangan lebih dalam antara individu dan kelompok Dengan menyadari pentingnya pencegahan tawuran, kita semua dapat berperan aktif dalam membangun lingkungan yang damai dan harmonis. Melalui pendidikan, kesadaran, dan upaya bersama, kita dapat mencegah tawuran dan menciptakan masyarakat yang lebih baik bagi kita semua.

Penggunaan narkoba memiliki dampak yang serius tidak hanya bagi siswa, tetapi bagi siapapun yang terlibat di dalamnya. Sebagaimana umumnya telah diketahui, Narkoba adalah singkatan dari “narkotika dan obat-obatan berbahaya”. Narkoba merujuk pada zat-zat kimia atau obat-obatan yang memiliki efek psikoaktif, yaitu dapat memengaruhi pikiran, suasana hati, persepsi, dan perilaku seseorang. Narkoba biasanya digunakan dengan tujuan mengubah keadaan kesadaran dan menciptakan sensasi atau pengalaman yang menyenangkan.

Narkoba dapat terdiri dari berbagai jenis zat, termasuk tetapi tidak terbatas pada kokainheroinamfetaminmetamfetamin, ekstasi (MDMA), ganja, LSD (asetil lisergatida), psilocybin (jamur sihir), dan banyak lagi. Selain itu, narkoba juga dapat berupa obat-obatan yang digunakan secara ilegal, seperti obat penenang (benzodiazepin), obat tidur (zolpidem), dan obat penghilang rasa sakit yang kuat (opioid).

Penggunaan narkoba secara ilegal atau penyalahgunaan obat-obatan dapat menyebabkan dampak negatif yang serius pada kesehatan fisik dan mental, hubungan sosial, prestasi akademik, serta masa depan seseorang. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya narkoba dan mempromosikan pencegahan serta rehabilitasi bagi mereka yang terkena dampak penyalahgunaan narkoba.

Adapun dampak yang ditimbulkan dari adanya penggunaan narkoba antara lain; penurunan prestasi akademik, gangguan kesehatan fisik dan mental, menyebabkan ketergantungan, gangguan perkembangan fisik dan emosional dan dapat pula berpotensi terlibat dalam kasus kejahatan lainnya. Dampak-dampak tersebut menunjukkan betapa pentingnya mencegah penggunaan narkoba pada siswa. Dengan memberikan pendidikan yang tepat, menciptakan lingkungan yang mendukung, dan menyediakan sumber daya yang dibutuhkan, kita dapat melindungi siswa dari bahaya narkoba dan membantu mereka tumbuh menjadi individu yang sehat, berprestasi, dan sukses dalam kehidupan.

Kepramukaan

Materi kepramukaan di SMA memiliki peran yang besar. Sehingga kepramukaan perlu disosialisasikan bagi siswa baru di SMAN 105 Jakarta. Berikut adalah beberapa alasan mengapa materi kepramukaan penting dalam pendidikan di SMA:

  1. Pengembangan Karakter: Kepramukaan fokus pada pengembangan karakter dan kepemimpinan siswa. Melalui kegiatan kepramukaan, siswa diajak untuk mengembangkan nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, kerjasama, disiplin, dan semangat kebangsaan. Hal ini membantu siswa menjadi individu yang berintegritas, memiliki kepribadian yang kuat, dan mampu menjadi pemimpin yang baik.
  2. Pembelajaran Praktis: Kepramukaan memberikan pengalaman pembelajaran praktis di luar kelas. Siswa terlibat dalam kegiatan seperti berkemah, pertolongan pertama, penanggulangan bencana, dan kegiatan outdoor lainnya. Melalui pengalaman ini, siswa belajar untuk menghadapi tantangan, mengembangkan keterampilan bertahan hidup, bekerja dalam tim, dan mengasah kreativitas serta kemampuan problem-solving.
  3. Peningkatan Keterampilan Sosial: Melalui kepramukaan, siswa diajarkan keterampilan sosial yang penting, seperti komunikasi efektif, kerjasama, dan penghargaan terhadap perbedaan. Mereka belajar untuk berinteraksi dengan orang lain secara positif, menghormati perbedaan budaya, dan menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab.
  4. Rasa Kebangsaan dan Cinta Tanah Air: Kepramukaan membangun rasa cinta tanah air dan kebangsaan pada siswa. Mereka diajarkan untuk menghargai budaya, sejarah, dan kekayaan alam Indonesia. Melalui kegiatan kepramukaan, siswa dapat memahami dan menjaga warisan budaya serta alam Indonesia, sehingga tercipta rasa cinta dan rasa tanggung jawab terhadap tanah air.
  5. Pembentukan Kemandirian: Kepramukaan membantu siswa untuk menjadi individu yang mandiri dan bertanggung jawab. Dalam kegiatan kepramukaan, siswa diajarkan untuk mengatur diri sendiri, mengambil keputusan yang baik, mengatasi rintangan, dan mengembangkan kepercayaan diri. Hal ini membantu mereka dalam mempersiapkan diri menghadapi tantangan di masa depan.
  6. Penghargaan Alam dan Lingkungan: Kepramukaan mengajarkan siswa untuk mencintai alam dan menjaga lingkungan. Dalam kegiatan kepramukaan, siswa belajar tentang pentingnya pelestarian alam, menjaga kebersihan lingkungan, dan bertanggung jawab terhadap alam sekitar. Mereka juga diajarkan untuk menjadi agen perubahan dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Adapun beberapa istilah yang perlu dipahami di dalam kepramukaan di jenjang SMA antara lain:

Penegak

Kata ‘penegak’, dalam kepramukaan, diambil dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Kata dasar ‘tegak’ yaitu menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tahap tegaknya (berdirinya) negara Indonesia ditandai proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945. Pada tahap ini didahului oleh tahap penyiagaan bangsa (Boedi Oetomo, 20 Mei 1908) dan penggalangan persatuan dan kesatuan (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928).

Tamu Ambalan

Tamu Ambalan adalah Pramuka Penggalang yang akan pindah ke Ambalan Penegak dan diberikan kesempatan untuk menyesuaikan diri di Ambalan selama maksimal 3 bulan. Calon Penegak adalah Tamu Ambalan yang menyatakan diri menjadi anggota ambalan tersebut. Calon Penegak diberikan kesempatan untuk mengikuti kegiatan ambalan tersebut dengan beberapa hak. Calon Penegak diberikan waktu maksimal selama 6 bulan untuk menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum (SKU ) Penegak Bantara dalam golongan Pramuka Penegak ada dua tingkatan, yaitu: 1. Penegak Bantara 2. Penegak Laksana setiap Penegak yang telah menyelesaikan SKU berhak mengenakan Tanda Kecakapan Umum (TKU).

Penegak Bantara adalah calon penegak yang telah menyelesaikan SKU Penegak Bantara dan telah dilantik menjadi penegak Bantara. Penegak Laksana adalah Penegak Bantara yang telah menyelesaikan SKU Penegak Laksana dan telah dilantik menjadi penegak Laksana. Di dalam Gugusdepan Satuan terkecil dalam Pramuka Penegak disebut Sangga. Setiap Sangga beranggotakan 6-8 orang dan dipimpin oleh Pemimpin sangga (Pinsa). Gabungan dari 3-4 Sangga disebut Ambalan. Masing-masing pemimpin sangga akan memilih satu orang dari mereka yang akan menjadi Pemimpin Sangga Utama (Pradana).

Ambalan

Ambalan berasal dari bahasa jawa, ‘ambal‘ atau ‘ambal-ambalan‘ yang berarti berulang-ulang atau terus menerus, kegiatan yang dilakukan terus menerus. Dewan Ambalan Penegak atau disingkat Dewan Penegak merupakan wadah pembina kepemimpinan yang beranggotakan Pramuka Penegak untuk merencanakan, mengelola dan menggerakan kegiatan.

Setiap ambalan hendaknya dilengkapi dengan perangkat-perangkat sebagai berikut: Nama Ambalan biasanya diambil dari nama-nama pahlawan. Namun, tidak menutup kemungkinan nama Ambalan juga diambil dari nama-nama tokoh, kerajaan dalam pewayangan atau legenda. Nama dipilih oleh anggota Ambalan, sehingga memiliki makna dan kebanggaan bagi seluruh anggota Ambalan. Lambang Ambalan, merupakan kiasan yang mengandung makna kehidupan menggambarkan ciri khas, tujuan serta arah gerakan pembinaan Ambalan tersebut. Lambang Ambalan dikenakan di lengan kiri baju anggota ambalan tersebut.

Panji Ambalan, atau Pataka Ambalan adalah bendera Ambalan. Amsal Ambalan, adalah semboyan yang berupa kata-kata singkat yang mengandung makna dan cita-cita ambalan. Sandi Ambalan, merupakan rangkaian kalimat (umumnya dalam bentuk puisi) yang mengandung nilai, norma, dan cita-cita ambalan. Pusaka Ambalan, adalah suatu benda atau perkakas yang mengandung makna tersendiri bagi suatu Ambalan yang diwariskan turun temurun kepada warga Ambalan. Materi kepramukaan di SMA tidak hanya memberikan pengalaman praktis, tetapi juga membentuk karakter, mengembangkan keterampilan sosial, memperkuat rasa kebangsaan, dan mendorong tanggung jawab terhadap lingkungan.

Tata Tertib Sekolah SMAN 105 Jakarta

Sosialisasi tata tertib SMAN 105 Jakarta merupakan langkah penting untuk memastikan semua peserta didik memahami dan mematuhi aturan yang berlaku di sekolah. Tata tertib dan tata krama ini dimaksud sebagai rambu-rambu bagi peserta didik dalam bersikap, bertindak, berperilaku dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari di sekolah.

Tata tertib dan tata krama ini dibuat dalam rangka menciptakan iklim dan kultur sekolah yang kondusif, agar tercipta kegiatan belajar mengajar yang nyaman, efektif, dan efisien. Tata tertib dan tata krama ini dibuat berdasarkan nilai-nilai yang dianut sekolah dan masyarakat sekitar. Adapun nilai-nilai tersebut meliputi nilai ketakwaan, sopan santun pergaulan, kedisiplinan,keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, kerindangan dan Kesehatan.

Setiap peserta didik harus taat, tunduk dan patuh, serta wajib melaksanakan ketentuan yang tercantum dalam tata tertib dan tata krama ini secara konsisten, konsekuen, penuh kesadaran, dan bertanggung jawab. Tata tertib dan tata krama ini bersifat mengikat selama menjadi peserta didik SMA Negeri 105 Jakarta. Selain itu, ada pula ketentuan-ketentuan khusus yang harus ditaati oleh peserta didik salah satunya adalah ketentuan dalam menggunakan seragam.

Pengenalan Kebudayaan Betawi

Kebudayaan betawi adalah kebudayaan yang amat beragam, mulai dari musik, seni pertunjukan, hingga kuliner. Di dalam pemapran materi MPLS SMAN 105 Jakarta diperkenalkan beragam kebudayaan betawi antara lain tanjidor, gambang kromong, tari topeng betawi, silat beksi, ondel-ondel, lenong, tari lenggang nyai, soto tangkar, asinan betawi dan sebagainya. Materi disampaikan melalui presentasi, maupun pemaparan melalui video yang disaksikan bersama oleh para peserta didik baru SMAN 105 Jakarta.

Dapat dikatakan bahwa kebudayaan Betawi sangat penting untuk dikenal. Berikut adalah beberapa alasan mengapa penting untuk mengenal kebudayaan Betawi:

  1. Melestarikan Identitas Budaya: Mengenal kebudayaan Betawi membantu melestarikan identitas budaya yang khas dan unik. Kebudayaan Betawi mencakup tradisi, adat istiadat, bahasa, makanan, tarian, dan seni yang khas. Dengan mempelajari dan menghargai kebudayaan ini, kita turut berperan dalam menjaga keberlanjutan dan keberagaman budaya Indonesia.
  2. Memperkaya Wawasan Budaya: Mengenal kebudayaan Betawi memberikan kita wawasan yang lebih luas tentang keanekaragaman budaya di Indonesia. Melalui pemahaman terhadap kebudayaan Betawi, kita dapat mengapresiasi berbagai aspek budaya seperti musik, tari, pakaian adat, dan kuliner Betawi. Ini membantu kita memperkaya pengetahuan kita tentang warisan budaya yang beragam di tanah air.
  3. Penguatan Rasa Kebangsaan: Mengenal kebudayaan Betawi juga membantu memperkuat rasa kebangsaan kita sebagai warga negara Indonesia. Kebudayaan Betawi adalah bagian dari kekayaan budaya bangsa ini. Dengan menghargai dan menyebarkan kebudayaan Betawi, kita turut memperkuat rasa persatuan dan kesatuan sebagai bangsa Indonesia.
  4. Mempererat Hubungan Antar-Komunitas: Kebudayaan Betawi mencerminkan keragaman etnis dan kebudayaan yang ada di Jakarta dan sekitarnya. Dengan mengenal kebudayaan Betawi, kita dapat membangun hubungan yang lebih baik antara komunitas Betawi dan komunitas lainnya. Ini menciptakan pemahaman, toleransi, dan kerjasama yang lebih baik di antara masyarakat yang beragam.
  5. Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Mengenal kebudayaan Betawi juga memiliki potensi dalam bidang pariwisata dan ekonomi kreatif. Kesenian, kuliner, dan kerajinan tradisional Betawi dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Hal ini dapat mendukung pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Jakarta serta memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.

Mengenal kebudayaan Betawi bukan hanya tentang menghormati dan menjaga warisan budaya, tetapi juga tentang memperkaya diri kita sendiri sebagai individu dan sebagai bangsa. Dengan mengenal dan mengapresiasi kebudayaan Betawi, peserta didik diharapkan dapat turut berperan dalam memperkokoh keberagaman budaya di Indonesia serta mempromosikan nilai-nilai persatuan dan kesatuan.

Demikianlah informasi mengenai kegiatan MPLS hari kedua SMAN 105 Jakarta tahun ajaran 2023/2024 yang dilaksanakan pada hari Kamis, 13 Juli 2023.

Kegiatan Hari Ketiga MPLS

Kegiatan hari ketiga MPLS SMAN 105 Jakarta yang dilaksanakan pada hari Jum’at, 14 Juli 2023 memberikan pemaparan antara lain adalah mengenai wawasan kebangsaan, tiga dosa besar pendidikan, unjuk bakat serta pelaksanaan placement test. Di bawah ini adalah deskripsi dari masing-masing paparan materi kegiatan hari ketiga MPLS SMAN 105 Jakarta.

Wawasan Kebangsaan

Kesadaran Berbangsa dan Bernegara mempunyai makna bahwa individu yang hidup dan terikat dalam kaidah dan naungan Negara KesatuanRepublik Indonesia (NKRI) harus mempunyai sikap dan perilaku yang dilandasasi keikhlasan dalam bertindak demi kebaikan Bangsa dan Negara Indonesia. Berbagai masalah yang berkaitan dengan kesadaran berbangsa dan bernegara sebaiknya mendapat perhatian dan tanggungjawab kita semua. Sehingga amanat pada UUD 1945 untuk menjaga dan memelihara Negara Kesatuan wilayah Republik Indonesia serta kesejahteraan rakyat dapat diwujudkan.

Wawasan kebangsaan membantu peserta didik untuk memahami dan menginternalisasi nilai-nilai, budaya, dan identitas nasional mereka. Melalui pemahaman ini, mereka dapat mengembangkan rasa kebanggaan terhadap negara mereka sendiri, menghargai keragaman budaya, dan mempertahankan persatuan sebagai sebuah bangsa. Wawasan kebangsaan membekali peserta didik dengan pengetahuan tentang sistem politik, pemerintahan, dan hukum negara mereka. Dengan memahami hal ini, mereka akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara, serta bagaimana cara berpartisipasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Memahami wawasan kebangsaan juga penting dalam menyadari peran dan posisi negara dalam konteks global. Peserta didik akan belajar tentang hubungan internasional, diplomasi, perdagangan, dan isu-isu global lainnya yang mempengaruhi negara mereka. Hal ini akan membantu mereka menjadi warga negara yang lebih terinformasi dan memahami tantangan dan peluang yang dihadapi oleh negara mereka dalam skala global. Wawasan kebangsaan mempromosikan pemahaman tentang keragaman budaya, etnis, agama, dan bahasa di dalam negara. Peserta didik akan belajar menghargai perbedaan tersebut dan menjadi lebih toleran terhadap keberagaman yang ada. Hal ini penting untuk membangun masyarakat yang harmonis dan menghormati hak asasi manusia, tanpa diskriminasi terhadap individu atau kelompok tertentu.

Pemahaman tentang wawasan kebangsaan juga dapat memberikan inspirasi bagi peserta didik untuk berpartisipasi dalam pembangunan negara dan menciptakan perubahan yang positif. Dengan memahami potensi dan sumber daya negara mereka, peserta didik dapat berperan aktif dalam memajukan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan bangsa. Secara keseluruhan, wawasan kebangsaan adalah penting bagi peserta didik karena membantu mereka mengenal dan memahami negara mereka sendiri, mempersiapkan mereka untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab, dan membantu membangun masyarakat yang inklusif, harmonis, dan maju.

Tiga Dosa Besar Pendidikan

Apa saja tiga dosa besar pendidikan? Tiga dosa besar pendidikan meliputi perundungan, kekerasan seksual dan intoleransi. Pada pemaparan materi tentang tiga dosa besar pendidikan, peserta didik diberikan pemahaman akan hal-hal yang tidak boleh dilakukan dalam dunia pendidikan seperti yang disebutkan di awal. Persoalan intoleransi dapat terjadi antara siswa dengan siswa lainnya, antara siswa dengan guru, antara guru dengan guru, atau antara sekolah dengan sekolah lainnya.

Intoleransi dapat muncul dalam berbagai bentuk seperti rasisme, seksisme, diskriminasi agama, atau diskriminasi lainnya. Salah satu cara untuk mencegah intoleransi adalah dengan meningkatkan pemahaman siswa tentang keragaman budaya, agama, dan latar belakang. Sekolah dapat menyelenggarakan kegiatan yang melibatkan siswa dari berbagai latar belakang dan budaya. Hal ini dapat membantu siswa memahami perbedaan dan kesamaan mereka dengan yang lain. Selainitu, guru dapat menggunakan materi ajar yang beragam dan inklusif dalam pembelajaran, sehingga siswa dapat melihat keterlibatan mereka dalam materi dan merasa dihargai dalam proses belajar.

Unjuk Bakat

Kegiatan unjuk bakat ini sebagai ajang di mana para siswa dapat memperlihatkan bakat dan keterampilan yang mereka miliki di hadapan audiens. Kegiatan unjuk bakat ini menampilkan berbagai bakat dan keterampilan yang dimiliki oleh para peserta MPLS SMAN 105 Jakarta tahun 2023/2024. Kegiatan unjuk bakat yang dilaksanakan di lapangan sekolah SMAN 105 Jakarta ini menampilkan beragam bakat dan keterampilan peserta seperti seni panggung, musik, tarian, teater, olahraga, dan banyak lagi.

Setiap peserta akan diberikan kesempatan untuk menampilkan bakatnya. Misalnya, siswa yang mahir dalam seni panggung dapat memainkan drama, monolog, atau sketsa komedi. Para siswa yang memiliki bakat musik dapat memperlihatkan kemampuan mereka dalam menyanyi, memainkan alat musik, atau membentuk grup band. Selain itu, para siswa juga dapat menampilkan bakat mereka dalam tarian, baik tari tradisional maupun tarian modern.

Selama kegiatan unjuk bakat, suasana sangat ramai dan antusias di mana kegiatan ini disaksikan oleh seluruh warga SMAN 105 Jakarta. Tidak lupa juga para penonton memberikan dukungan dan tepuk tangan untuk para peserta. Di mana hal ini memberikan semangat dan kepercayaan diri bagi peserta didik untuk tampil dengan baik. Selain itu, unjuk bakat juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan antar peserta didik dan membangun semangat kebersamaan di antara mereka. Kegiatan ini juga dapat mempromosikan rasa keberagaman dan menghargai setiap bakat yang dimiliki oleh para peserta didik di sekolah.

Lomba Mars SMAN 105 Jakarta

Lomba Mars SMAN 105 Jakarta juga menjadi agenda dalam kegiatan MPLS SMAN 105 Jakarta tahun 2023/2024 di hari ketiga. Lomba Mars ini diikuti oleh seluruh peserta MPLS yang terbagi menjadi tujuh kelompok. Kegiatan ini disambut dengan meriah dan diwarnai dengan keceriaan baik bagi peserta MPLS maupun oleh seluruh warga SMAN 105 Jakarta.

Placement Test

Apa itu Placement test? Placement test atau tes penempatan merupakan sebuah tes atau ujian yang perlu dikerjakan oleh pelajar sebelum memasuki sebuah institusi atau sekolah. Placement test memiliki tujuan untuk melihat tingkat dari kemampuan dan keterampilan siswa tersebut. Dari hasil yang diperoleh itulah, nantinya siswa akan dimasukkan ke kelas yang sesuai dengan tingkatannya.

Pemberlakuan placement test ini tidak hanya sembarangan saja, tentu ada tujuan yang ingin dicapai oleh sekolah yang dikordinir oleh bidang kurikulum. Tes yang dilakukan dapat membantu kedua belah pihak, tidak hanya pihak sekolah saja. Dengan menempatkan siswa di kelas yang tepat, maka siswa pun akan lebih cepat berkembang karena telah dilakukan penyesuaian untuk mendukung pembelajaran tersebut. Selain itu, siswa juga tidak akan kaget ketika akan masuk ke pembelajaran karena sudah mencoba melakukan tes sebelumnya. Hal ini dapat membantu siswa untuk memiliki persiapan yang lebih matang ketika masuk ke dalam institusi nantinya. Dari sisi pengajar, pengajar juga akan lebih mudah dalam mengajarkan sesuatu karena dalam satu kelas, tingkat kemampuan anak tidak akan jauh berbeda. Hal ini dapat membantu pengajar agar tidak kesulitan harus mengajar lebih cepat atau lambat.

Penutupan MPLS

Kegiatan penutupan MPLS yang dilaksanakan pukul 11.00 ini dilakukan secara langsung oleh Kepala SMAN 105 Jakarta, Sunar Wibawa dan dihadiri oleh perwakilan dewan pendidik, OSIS dan seluruh peserta didik kelas X.

Apel penutupan MPLS ini diawali dengan laporan ketua panitia MPLS, Muhammad Sholeh sekaligus sebagai wakil bidang kesiswaan yang menyampaikan ucapan terimakasih kepada peserta didik kelas X yang telah mengikuti rangkaian kegiatan MPLS selama tiga hari (12-14 Juli) dan seluruh pihak yang mendukung kegiatan MPLS SMAN 105 Jakarta tahun ajaran 2023/2024 sehingga kegiatan dapat berjalan dengan baik.

Setelah laporan ketua panitia MPLS, selanjutnya adalah arahan dari kepala SMAN 105 Jakarta, Sunar Wibawa sekaligus juga menutup rangkaian kegiatan MPLS SMAN 105 Jakarta tahun ajaran 2023/2024. Dalam penutupan itu, Kepala SMAN 105 Jakarta menyampaikan “Saya ucapkan Selamat datang dan selamat bergabung menjadi bagian dari warga SMAN 105 Jakarta bagi para peserta MPLS. Dengan menjadi bagian dari SMAN 105 Jakarta semoga dapat mengembangkan minat dan bakat kalian, serta membawa nama baik sekolah SMAN 105 Jakarta tercinta ini.”(14/7)

Sebagai tanda telah ditutupnya kegiatan MPLS SMAN 105 Jakarta, secara simbolis Kepala SMAN 105 Jakarta melepas atribut MPLS yang dikenakan oleh peserta MPLS tahun ajaran 2023/2024. Sekali lagi pihak sekolah mengucapkan selamat dan sukses bagi para peserta didik baru SMAN 105 Jakarta tahun ajaran 2023/2024.

Demikianlah informasi mengenai kegiatan MPLS SMAN 105 Jakarta tahun ajaran 2023/2024 yang dilaksanakan pada hari Rabu sampai dengan Jum’at, 12-14 Juli 2023.

Scroll to Top